NAMA : Nabila Subiyanto
UNIVERSITAS: Universitas Gunadarma
DOSEN : Ahmad Nasher S.I.Kom., M.M.
Agama
adalah fitrah “ketentuan mutlak” bagi Manusia tanpa manusia agama bukan berarti
apa-apa, karena Agama memang ditujukan bagi manusia.
Pengertian
Agama berasal dari bahasa sansekerta. Menurut pengertian umat hindu penganut
mazhab siwa, kata agama yang dipergunakan dalam bahasa Indonesia sebagai
istilah kerohanian, berasal dari kata Gam yang berarti pergi, Gam diberi awalan
“A” yang berarti Agam berarti kebalikan dari pergi yang artinya datang, dan
diberi akhiran “A” menjadi agama dengan arti kedatangan.
Agama
sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Demikian pentingnya agama dalam
kehidupan manusia, sehingga diakui atau tidak sesungguhnya manusia, sangatlah
membutuhkan agama. Dan sangatlah dibutuhkannya agama oleh manusia, tidak saja
di masa primitif dulu sewaktu ilmu pengetahuan belum berkembang, tetapi juga di
zaman modern sekarang sewaktu ilmu dan teknologi telah sedemikian maju. Dimensi
Agama yang telah dikonsepsikan manusia adalah: adanya kepercayaan kepada Sang
Pencipta, Adanya wahyu asli, dogma teologi, yakin tentang adanya supranatural,
adanya proses evolusi.
A. Pengertian Agama
Agama
menurut bahasa sangsakerta, agama berarti tidak kacau (a = tidak gama = kacau)
dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan manusia
dari kekacauan. Didunia barat terdapat suatu istilah umum untuk pengertian
agama ini, yaitu : religi, religie, religion, yang berarti melakukan suatu
perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati-matian, perbuatan ini berupa usaha
atau sejenis peribadatan yang dilakukan berulang-ulang. Istilah lain bagi agama
ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu addiin yang berarti : hukum,
perhitungan, kerajaan, kekuasaan, tuntutan, keputusan, dan pembalasan.
Kesemuanya
itu memberikan gambaran bahwa “addiin” merupakan pengabdian dan penyerahan,
mutlak dari seorang hamba kepada Tuhan penciptanya dengan upacara dan tingkah
laku tertentu, sebagai manifestasi ketaatan tersebut (Moh. Syafaat, 1965). Dari
sudut sosiologi, Emile Durkheim (Ali Syari’ati, 1985 : 81) mengartikan agama
sebagai suatu kumpulan keayakinan warisan nenek moyang dan perasaan-perasaan
pribadi, suatu peniruan terhadap modus-modus, ritual-ritual, aturan-aturan,
konvensi-konvensi dan praktek-praktek secara sosial telah mantap selama
genarasi demi generasi. Sedangkan menurut M. Natsir agama merupakan suatu
kepercayaan dan cara hidup yang mengandung faktor-faktor antara lain :
a. Percaya
kepada Tuhan sebagai sumber dari segala hukum dan nilai-nilai hidup.
b. Percaya
kepada wahyu Tuhan yang disampaikan kepada rosulnya.
c. Percaya
dengan adanya hubungan antara Tuhan dengan manusia.
d. Percaya
dengan hubungan ini dapat mempengaruhi hidupnya sehari-hari.
e. Percaya
bahwa dengan matinya seseorang, hidup rohnya tidak berakhir.
f. Percaya
dengan ibadat sebagai cara mengadakan hubungan dengan Tuhan.
g. Percaya
kepada keridhoan Tuhan sebagai tujuan hidup di dunia ini.
Agama/ad-Din
menurut Islam. Agama atau bahasa arabnya ad-Din berasal dari asal kata da ya
na. Dalam kamus arab traditioanal ia memberikan banyak arti, dari berbagai
makna dayana ada 4 pengertian yang mempunyai hubung kait dengan agama menurut
persepsi Islam:
1. Dain/
qardh bermakna hutang. Dalam hal ini ia berkaitan rapat dengan kewujudan
manusia yang merupakan suatu hutang yang perlu dibayar(lihat surah
al-Baqarah:245), manusia yang berasal dari tiada kemudian dicipta dan
dihidupkan lalu diberi berbagai nikmat yang tak terhingga (wain tauddu).
Sebagai peminjam kita sebenarnya tidak memiliki apa-apa, akan tetapi Pemilik
sebenar adalah Allah S.W.T manusia hanyalah diamanahkan untuk dipergunakan
dalam ibadah. Oleh kerana tidak memiliki apa-apa, manusia tidak dapat membayar
hutangnya maka satu-satunya jalan untuk membalas budi adalah dengan beribadah,
dan menjadi hamba Allah yang mana adalah tujuan daripada penciptaan
manusia(al-Dhariyat:56).
2. Maddana
juga berasal dari kata dana, dari kata ini lahirlah istilah madinah dan madani,
maddana yang bermakna membangun dan bertamaddun, oleh itu madinah dan madani
hanya boleh digunakan untuk masyarakat yang beragama dan bukan sekular. Dari
pengertian ini juga kita lihat ianya berhubung kait dengan konsep khilafah
dimana manusia telah diamanahkan oleh Allah sebagai khalifahNya di muka bumi
untuk memakmurkan bumi dan membangun tamadun yang sesuai dengan keinginan
Allah(al-Qasas:5, al-Nur:55).
3. Perkataan
dana juga mempunyai arti kerajaan (judicious power). Konsep ini sangat
berkaitan dengan tauhid uluhiyyah yang merupakan perkara paling penting dalam
aqidah Muslim. Seseorang itu tidak diterima imannya dengan hanya percaya kepada
Allah sebagai Rabb akan tetapi ia hendaklah iman kepada Allah sebagai Ilah. Ini
bermakna Allah adalah satu-satunya tuhan yang disembah, ditaati, dialah
penguasa dan Raja. Tauhid uluhiyyah ini yang membezakan musyrikin dengan
mu’minin. Dari sinilah lahirnya Istilah al-hakimiyyah dimana seoarang muslim
harus menerima Syari’at Allah dan tidak boleh tunduk kepada undang-undang
buatan manusia. Kerana Allah Yang maha bijaksana dan maha mengetahui telah
menetapkan hukum syari’ah yang sesuai untuk manusia untuk ditegakkan dan
dipatuhi(Yusuf:40,al-Nisa’:65).
4. Pengertian
yang lain ialah kecendrungan (inclination). Sudah menjadi fitrah manusia
diciptakan mempunyai kecendrungan untuk percaya kepada perkara yang
supernatural, percaya adanya tuhan yang mengatur alam semesta dan kuasa ghaib
disebalik apa yang dicerna oleh indera manusia. Inilah yang dinamakan dienul
fitrah (al-Zukhruf:9, al-Rum:30) Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah
manusia dan seorang bayi itu lahir sebagai seorang Muslim.
Dari
beberapa definisi / maksud ad-Din menurut Islam seperti yang telah diterangkan
diatas, maka jelaslah agama menurut sudut pandangan Islam sangat berbeza dengan
persepsi Barat, agama dalam Islam adalah cara hidup, cara berfikir, berideologi,
dan bertindak. Agama meliputi sistem-sistem politik, ekonomi, sosial,
undang-undang dan ketata-negaraan. Agama berperan dalam membentuk pribadi insan
kamil disamping juga membentuk masyarakat yang ideal, agama menitik beratkan
pembentukan moral dan spiritual sesebuah masyarakat tetapi tidak lupa juga
membangun tamadun dan membina empayar yang kukuh dan berwibawa dimata dunia.
Inilah yang dinamakan agama menurut Islam, jadi apa yang dianggap agama oleh
barat adalah bukan agama(tidak lengkap) menurut Islam, ataupun Islam bukan
hanya sekadar agama dalam pengertian Barat yang sempit.
Islam
berasal dari kata as la ma yang dari segi bahasa bermakna berserah diri. Ini
tidak berarti setiap orang yang berserah diri dan percaya adanya tuhan termasuk
dalam Islam, oleh kerana berserah diri sahaja tidak cukup untuk masuk Islam.
Al-Qur’an menerangkan bahwa ada dua jenis berserah diri/tunduk (ali Imran:83):
(a). seluruh ciptaan Allah tunduk kepada hukum Allah dengan terpaksa. (b) Ada
juga yang berserah diri dengan keinginan sendiri (tau’an) mereka adalah orang
mukmin(al-An’am:162,163). Agama selain islam tidak diterima oleh Allah (Ali
Imran:19,85)
Keislaman
seseorang itu bergantung kepada kefahamannya terhadap kalimah Lailaha illallah
Muhammadarrasulullah, Lailaha illallah merumuskan konsep tauhid uluhiyyah yang
mana orang musyrikin terkeluar daripada Islam, demikian juga orang yang
menuhankan hawa nafsu dan tidak mahu tunduk kepada hukum Allah. Adapun dengan
kalimah Muhammadarrasulullah terkeluarlah orang-orang yang tidak mengakui
Muhammad sebagai nabi dan Rasul, tunduk dan Iman kepada Allah tidak diterima
apabila mengingkari Nabi . Sunnah yang dibawanya adalah wajib dipegang , ibadah
seorang Muslim tidak diterima apabila sesuatu itu tidak disyari’atkan dan
disunnahkan. Sementara agama islam dapat diartikan sebagai wahyu Allah
yang diturunkan melalui para Rosul-Nya sebagai pedoman hidup manusia di dunia
yang berisi Peraturan perintah dan larangan agar manusia memperoleh kebahagaian
di dunia ini dan di akhirat kelak. Agama Islam adalah agama yang sebenar dan
akan kekal menjadi agama yang sebenar-benarnya.
B. Kebutuhan
Manusia Terhadap Agama
Manusia
memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan
manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia
lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama
karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui
adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga
keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan beragama. Sikap orang dewasa dalam
beragama sangat menonjol jika, kebutuhan akan beragama tertanam dalam dirinya.
Kestabilan hidup seseorang dalam beragama dan tingkah laku keagamaan seseorang,
bukanlah kestabilan yang statis. Adanya perubahan itu terjadi karena proses
pertimbangan pikiran, pengetahuan yang dimiliki dan mungkin karena kondisi yang
ada. Tingkah laku keagamaan orang dewasa memiliki perspektif yang luas
didasarkan atas nilai-nilai yang dipilihnya.
Kita
mungkin telah dapat merasakan bagaimana pentingnya peranan yang telah dimainkan
oleh agama dalam kehidupan manusia. Hal itu malah mungkin menimbulkan
kekecewaan pada manusia, karena betapa sering perwujudan agama gagal. Begitu
juga kita telah merasakan betapa pentingnya mutu kehidupan beragama itu bagi
seluruh tradisi manusia.
Barangkali
kita juga telah mengambil sikap baru terhadap agama lain yang bukan agama kita
peluk sendiri. Bukan dalam arti bahwa kita menyetujui semua agama tersebut.
Dalam menelaah kehidupan semua agama manusia tersebut, tidak ada hal yang
mengharuskan garis batas keyakinan agama lain terlewati. Namun barangkali kita
telah dapat memandang agama-agama tersebut sebagai keyakinan yang dianut oleh
manusia yang hidup, yaitu orang-orang yang juga mempertanyakan berbagai masalah
dasar yang juga kita pertanyakan, mereka juga mencari hidup yang lebih luhur
terhadap agamanya.
Agama
mengambil bagian pada saat-saat yang paling penting dan pada pengalaman hidup.
Agama merayakan kelahiran, menandai pergantian jenjang masa dewasa, mengesahkan
perkawinan, serta kehidupan keluarga, dan melapangkan jalan dari kehidupan kini
menuju kehidupan yang akan datang. Bagi juataan manusia, agama berada dalam
kehidupan mereka pada saat-saat yang paling khusus maupun pada saat-saat yang
paling mengerikan. agama juga memberikan jawaban-jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan kita. Adakah kekuatan tertinggi lain
yang mampu memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan kita? Bagaimanakah
kehidupan dimulai? Apa arti semuanya ini? Mengapa orang menderita? Apa yang
terjadi terhadap diri kita apabila kita telah mati?
Mengingat
hal demikian wajarlah jika agama menjadi sangat dibutuhkan oleh manusia,
karenanya ia mampu memberikan jawaban sekaligus inspirasi bagi terwujudnya
kehidupan yang diinginkan manusia.
C. Fungsi Agama Dalam
Kehidupan Manusia
Dari
segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan oleh
fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan
hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain
seperti yang akan diuraikan di bawah ini :
1. Memberi
pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia
Agama
dikatakan memberi pandangan dunia kepada manusia karena ia sentiasanya
memberipenerangan kepada dunia (secara keseluruhan), dan juga kedudukan manusia
di dalam dunia.Penerangan dalam masalah ini sebenarnya sulit dicapai melalui
indra manusia, melainkan sedikitpenerangan daripada falsafah. Contohnya, agama
Islam menerangkan kepada umatnya bahwadunia adalah ciptaan Allah SWT dan setiap
manusia harus menaati Allah(s.w.t). begitu jugauntuk yang beragama lain dengan
kepercayaan kepada Tuhan yg di miliki.
2. Menjawab
pelbagai pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh manusia
Sebagian
pertanyaan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan pertanyaan yang
tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya pertanyaan kehidupan
setelah mati, tujuan hidup,soal nasib dan sebagainya. Bagi kebanyakan manusia,
pertanyaan-pertanyaan ini sangat menarik dan perlu untuk menjawabnya.
Maka, agama itulah fungsinya untuk menjawab persoalan-persoalan ini.
3. Memberi rasa
kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia
Agama
merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah karena
sistemagama menimbulkan keseragaman bukan saja kepercayaan yang sama, melainkan
tingkah laku,pandangan dunia dan nilai yang sama.
4. Memainkan
fungsi peranan sosial
Kebanyakan
agama di dunia ini menyarankan kepada kebaikan. Dalam ajaran agama
sendirisebenarnya telah menggariskan kode etika yang wajib dilakukan oleh
penganutnya. Maka inidikatakan agama memainkan fungsi peranan sosial.
D. Pentingnya
Agama Dalam Kehidupan Manusia
Berikut
ini adalah sebagian dari bukti-bukti mengapa agama itu sangat penting dalam
kehidupan manusia.
1. Karena agama
sumber moral
2. Karena agama
merupakan petunjuk kebenaran.
3. Karena agama
merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
4. Karena agama
memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala suka maupun dikala duka
Peran
yang paling pertama dan utama dalam hidup dan kehidupan manusia itu tidak lain
adalah agama, dengan kata lain hanya dengan agamalah manusia hidup teratur dan
terkendali juga sebagai penggerak atau pendorong untuk semangat
hidup yang lebih baik didunia ini dan untuk kembali ketempat yang lebih
kekal yaitu diakhirat kelak. Keimanan dan ketaqwaan terhadap ajaran agam adalah
merupakan kunci dan kendali segala pemuas kebutuhan manusia yang tidak ada
batasnya, hal itu merupakan pengawasan interen yang ada pada diri kita sedang
pengawasan ekterennya adalah norma atau aturan. Kenapa hal ini perlu ditegaskan
? karena dalam diri manusia terdapat motivasi (dorongan) untuk pemuas kebutuhan
dasar seperti dikatakan oleh Teori Abraham A Maslow :
1. Kebutuhan
fisik
Misalnya
kebutuhan untuk makan, minum dan bernapas. Untuk kesehatannya manusia perlu
asupan makanan dengan gizi yang sehat dan seimbang, sehat menurut ilmu
kesehatan bahwa makanan yang kita makan adalah makanan yang dibuat, dan
disajikan dari bahan dan penyajian yang sehat. Sedangkan menurut ilmu agama
bahwa makanan yang sehat itu selain yang disebutkan diatas, bahwa makanan atau
minuman itu harus baik dan halal. Dasar hukum tentang makanan yang halal
sebagaimana firman Allah yang artinya berbunyi :
“
Hai para Rasul, makanlah dari yang baik –baik” (QS AL-Muminun ayat 51)
Perintah
Allah kepada rasul juga merupakan perintah kepada umatnya bahwa makanan yang
kita makan itu betul-betul dibuat dari bahan yang halal dan baik, baik disini
berarti makanan tersebut bergizi yang dapat menimbulkan kesehatan dan
keadaannya tidak menjijikan. Disamping harus halal dalam ilmu agama (islam)
makanan itu harus baik artinya cara pembuatannya/prosesnya dengan cara yang
baik.
2. Kebutuhan
rasa aman
Artinya
bahwa manusia hidup perlu adanya pelindung sehingga terhindar dari gangguan
atau ancaman darimana pun, sehingga tercipta ketenangan hidup dan keamanan
dalam dirinya.
3. Kebutuhan
integrasi sosial
Sebagai
manusia yang normal pasti berintegrasi dengan manusia yang lainnya baik secara
lagsung maupun tidak langsung akan saling membantu dan saling membutuhkan satu
sama lain jadi artinya tidak ada manusia satupun yang hidup sendiri tanpa
adanya bantuan orang lain.
4. Kebutuhan
harga diri
Manusia
dalam hidupnya perlu adanya harga diri atau kebanggaan diri atau kata lain rasa
ingin dihargai dilingkungannya baik dilingkungan keluaraga, masyarakat ataupun
dilingkungan kerjanya.
5. Kebutuhan
untuk mengembangkan diri
Artinya
bahwa manusia itu dalam hidupnya ada kebutuhan untuk berapresiasi mengembangkan
bakat dan hobinya sehingga menghasilkan karya yang baik dan berguna baik untuk
dirinya maupun untuk orang lain sehingga tejadi kepuasan didalam dirinya.
Kembali kepada pengawasan, diatas telah disebutkan bahwa pengawasan interen
yang ada pada diri kita itu adalah keiman dan ketakwaan yang diajarkan oleh
agama islam. Keimananpun bisa tipis dan bisa tebal itu tergantung usaha kita
bagaimana supaya selalu dekat kepada Allah caranya dengan beribadah dan selalu
mempelajari ajarannya.
Setiap manusia yang normal tentunya tidak akan terlepas dari
lima kebutuhan tersebut dan selalu berkaitan satu sama lain.
Kesimpulan :
Manusia
hakikatnya adalah makhluk biologis, psikolsogi dan sosial yang memiliki dua
predikat statusnya dihadapan Allah sebagai Hamba Allah dan fungsinya didunia
sebagai khalifah Allah), mengantur alam dan mengelolanya untuk mencapai
kesejahteraan kehidupan manusia itu sendiri dalam masyarakat dengan tetap
tunduk dan patuh kepada sunnatullah. Rasa agama dan perilaku keagamaan (agama
dan kehidupan beragama) merupakan pembawaan dari kehidupan manusia, atau dengan
istilah lain merupakan “fitrah” manusia. Manusia memiliki
bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir. Akan tetapi, kebutuhan manusia
terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Manusia
selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa
bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa
tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia
dilandasi kepercayaan beragama. Agama menjadi
sesuatu yang sangatlah penting dalam kehidupan manusia karena Agama merupakan
sumber moral, merupakan petunjuk kebenaran, merupakan sumber informasi tentang
masalah metafisika, dan memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala
suka maupun dikala duka.
Sumber
:
0 Comments:
Posting Komentar