Jumat, 21 April 2017

Why Do I Love Bonsai Trees?

NAMA       : Nabila Subiyanto
UNIVERSITAS: Universitas Gunadarma
DOSEN      : Ahmad Nasher S.I.Kom., M.M.

Bonsai bagiku adalah sebuah tanaman yang unik dan selalu memperlihatkan pesonanya. Entah sejak kapan aku “jatuh cinta” pada tanaman ini. Mungkin karena sedari kecil aku senang memperhatikan ibuku yang senang dengan berbagai jenis tanaman. Ibuku akan tampak berbinar saat melihat tanamannya tumbuh dan berkembang dan dengan senang hati setiap pagi melihat satu persatu tanaman tersebut layaknya seorang anak. Dengan telaten dia merawat, dari akar hingga bunganya agar tumbuh dengan sehat.

Aku sendiri mulai menyukai bonsai sejak lulus SMA, saat itu ada beberapa teman yang sehati dan sejiwa menyukai tanaman bonsai ini. Sayangnya beberapa tahun terakhir ini karena kesibukan kuliah, bonsai-bonsai ku mulai tumbuh liar dan tak terurus. Setiap hari Minggu pagi, aku menyempatkan diri untuk merawat bonsai. Peralatan tempur disiapkan, mulai dari gunting, kawat dan perlengkapan lainnya.

Dalam mempercantik bonsai terkadang kita harus memotong ranting atau batang yang kita anggap sudah tidak harmonis lagi dengan bentuk yang kita inginkan. Sungguh ini merupakan pengambilan keputusan yang tidak mudah, karena terkadang kita menganggap ranting ini dapat mempercantik tanaman bonsai kita dimasa yang akan datang namun seiring dengan berjalannya waktu ternyata ranting ini tumbuh dengan liarnya dan tanpa kita sadari dia justru membuat tanaman kita tidak harmonis lagi dengan bentuk yang kita harapkan. Ternyata untuk membuat si kerdil ini menjadi cantik perlu kesabaran dalam merawatnya dan perlu diperlakukan dengan teknik-teknik tertentu (detraining). Sepintas perlakuan seperti ini terlihat sebagai bentuk penyiksaan terhadap tanaman. Terkadang kita harus memotong batang dan rantingnya, melilit batangnya dengan kawat guna membentuknya, terkadang kita harus memahatnya, Namun setelah proses ini terbentuk, sejalan dengan berjalannya waktu, bonsai ini akan memancarkan kecantikannya. Karena Bonsai merupakan perwujudan sebuah pohon yang utuh, seimbang, indah, dan nampak natural, sebagaimana naturalnya sebatang pohon yang tumbuh liar di alam. Bonsai adalah simbul mengalirnya denyut nadi kehidupan yang penuh dengan ide, kreasi, karya, dan inovasi. Kaya dengan keindahan, estetika, dan keteraturan.

Seperti aku membangun kehidupanku bonsai juga dibangun atas dasar keseimbangan dan harmoni yang memang sudah tersedia di alam raya. Keseimbangan dan harmoni inilah yang membuat sebuah pohon yang dibonsai dapat mempertontonkan keindahannya.
Bonsai dibentuk oleh kreativitas dan dinikmati oleh getaran seni yang tersalur dari pandangan mata.

Konsep pemahaman tentang arti seni Bonsai diatas pada prinsipnya mencerminkan sebuah hubungan yang indah antara Sang Khalik dengan hasil ciptaannya membuat seni Bonsai eksis sampai saat ini dan telah berlangsung sepanjang ratusan tahun. Itulah sebabnya, sebuah Master piece Bonsai dibuat dalam waktu yang cukup panjang dengan penanganan tingkat - ketelitian yang tinggi. Mengingat proses pembentukan yang sangat lama, maka bagi para pencinta Bonsai dapat mengisi kebutuhannya dalam membentuk dan menikmati Bonsai dengan cara lain yang intinya mengaplikasikan kaidah-kaidah pembentukan Bonsai pada tanaman lain yang bukan pohon untuk mendapatkan bentuk Bonsai yang diharapkan seperti gaya Tegak lurus (Formal upright), Tegak (Informal upright), Miring (Slanting), Setengah menggantung (Semi cascade), Menggantung (cascade), Tertiup angin (Wind swept) dan lain sebagainya.

Bonsai sangatlah unik dan menarik, jadi untuk para readers yang berminat untuk memelihara dan merawat bonsai, mungkin informasi di bawah ini dapat sangat bermanfaat.

Pembentukan Bonsai
Salah satu syarat bonsai yang baik adalah berbentuk indah dan alami. Indah artinya bonsai tersebut dapat memperlihatkan keharmonisan keseluruhan bagian tanaman dan keserasian dengan potnya. Alami artinya bentuk bonsai tersebut tidak menyimpang dari bentuk pohon aslinya di alam bebas. Secara umum bonsai berbentuk segi tiga asimetris.
Ada lima gaya dasar bonsai :
1.                 Tegak lurus (chokkan)
2.                 Tegak berliku (tachiki)
3.                 Miring (shakan)
4.                 Setengah menggantung (han kengai)
5.                 Menggantung (kengai)

Selain lima gaya dasar, masih ada gaya lain yang merupakan perkembangan dari kelima gaya dasar tersebut antara lain :
1.                 Sapu terbalik (hokizukuri)
2.                 Tertiup angin (pukinagashi)
3.                 Terpelintir (nejikan)
4.                 Tumbuh di batu (ishizuki)
5.                 Mencengkram batu
6.                 Menonjolkan akar (neagari)
7.                 Cabang merunduk (shidarezukuri)
8.                 Bebas (bunjin)
9.                 Tumbuh dari batang (ikadabuki)
10.             Akar terjalin (netsunagari)

Untuk menjadikan bonsai berbentuk indah dan alami perlu dilakukan pembentukan bonsai (training) yang meliputi :
- Pengaturan cabang, ranting dan anak ranting.
- Pengawatan.
- Perundukan dengan ikatan tali.
- Pemangkasan batang, cabang, ranting, daun atau tunas daun.
- Koreksi bonsai


Sumber :
http://rumahpitate.blogspot.co.id/2011/06/jatuh-cinta-dengan-bonsai.html

0 Comments:

Posting Komentar

 

Subiyanto, Nabila. Template by Ipietoon Cute Blog Design