Setiap
bisnis membutuhkan rencana bisnis –terutama bisnis baru dan bisnis yang
mengharapkan perubahan atau pertumbuhan. Sayangnya, banyak pebisnis yang hanya
memiliki sedikit pengalaman dalam membuat rencana bisnis. Mereka tidak
mengetahui alasan mengapa mereka membuat rencana bisnis atau untuk siapa
rencana tersebut sesungguhnya ditujukan. Lemahnya pemahaman mengenai
perencanaan bisnis sering menyebabkan kegagalan bagi sebuah bisnis. Hal itu
menyebabkan perencanaan strategis adalah kunci sukses untuk mengembangkan
bisnis. Rencana bisnis berfokus pada tercapainya sebuah tujuan. Tentunya tujuan
bagi sebuah usaha adalah keuntungan dan keberlangsungan usaha. Sukses sebuah
bisnis ditentukan dalam perencanaan strategis dan langkah-langkah usaha untuk
menerapkan rencana tersebut. Dalam menyusun rencana bisnis tentu memiliki
maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Rencana bisnis biasanya disusun dengan
maksud dan tujuan, jika ingin:
1.
Memulai sebuah BISNIS BARU,
2.
Menjalankan dan MENGEMBANGKAN USAHA, dan
3.
Mengajukan permohonan pembiayaan/KREDIT.
Point
terakhir biasanya merupakan tujuan dan sekaligus alasan kebanyakan orang
mengapa mereka menyusun rencana bisnis. Namun demikian, semakin banyak orang
menyadari bahwa rencana bisnis juga penting bagi pengelola bisnis untuk
dijadikan pedoman dan panduan dalam berusaha. Sebuah rencana bisnis yang baik
bisa membantu meyakinkan investor atau kreditor untuk memberikan modal yang
dibutuhkan. Sebaliknya, rencana bisnis yang buruk bisa berdampak negatif
terhadap bisnis. Semakin kuat rencana bisnis –semakin kuat profesionalisme dan persuativitasnya
–semakin besar kesempatan untuk mendapatkan modal yang dibutuhkan. Paparan di atas memberikan pemahaman bahwa
betapa pentingnya rencana bisnis bagi perusahaan yang baru mulai; yang
membutuhkan
Bagi
seorang wirausaha menjalankan roda bisnis tentu merupakan sebuah langkah yang
menciptakan tantangan tersendiri. Hal ini karena bisnis yang dijalankan bisa
memunculkan dua kemungkinan sukses atau gagal. Beraneka ragam tantangan dan
rintangan akan dihadapi wirausaha saat mengarungi perjalanan bisnisnya.
Meskipun banyak wirausaha yang menganggap bahwa tantangan dan kondisi tak tentu
dari bisnis merupakan sebuah hal yang bersifat wajar dan biasa, namun banyak
juga pebisnis yang tidak siap menghadapi
situasi ini. Maka untuk membuat bisnis menjadi lebih terarah saat dijalani,
semua pebisnis hendaknya perlu merancang sebuah rencana bisnis (business plan).
Jika untuk menjadikan pelajaran lebih mengalir seorang guru akan menggunakan
rancangan pembelajaran dan peta konsep, maka bagi wirausaha rencana bisnis
(business plan) inilah medianya. Lalu apa saja kegunaan dan manfaat dari
rencana bisnis (business plan) sesungguhnya bagi wirausaha ?
Ø Untuk
mengawali sebuah bisnis
Ø Mencari
sumber dana
Ø Membuat
bisnis lebih fokus dan terarah
Ø Memprediksi
masa depan
Ø Meningkatkan
level bisnis.
Mengingat
begitu pentingnya sebuah rencana bisnis ini, maka wirausaha harus mengerti dan
memahami teknik atau langkah-langkah menuliskan rencana bisnis ini. Rencana
bisnis memang sebaiknya ditulis, hal ini dilakukan agar wirausaha sebagai
penyusun rencana bisnis tidak mudah lupa dan rencana bisnis yang disusun lebih
sistematis. Sebelum benar-benar
menuliskan rencana bisnis, anda harus sudah bisa mengenal dengan baik bisnis
Anda. Dalam hal ini, pelajari dan pahami secara menyeluruh dan mendalam tentang
bentuk, potensi dan segala tantangan yang ada pada bisnis Anda. Oleh karena itu
pada dukungan keuangan yang besar; dan yang berencana untuk go public di masa
mendatang. Tetapi, jika penyusunan rencana bisnis bukan untuk salah satu tujuan
di atas, apa perlunya rencana bisnis tersebut? Jawabannya adalah jika seluruh
perusahaan dibiayai dana pribadi; jika perusahaan tidak pernah berpikir untuk
mengambil pinjaman baik jangka pendek maupun panjang; jika perusahaan tidak
pernah mengambil kredit; jika perusahaan tidak pernah berencana untuk tumbuh
dan menjadi lebih besar daripada yang ada sekarang ini; maka benar bahwa
perusahaan tidak membutuhkan rencana bisnis. Akan tetapi, jika perusahaan
membutuhkan suntikan dana besar untuk membuatnya bertahan di fase awal,
misalnya atau untuk mendanai rencana ekspansi maka perusahaan pasti membutuhkan
rencana bisnis. Pertanyaannya adalah mengapa para kreditor dan investor ingin
melihat rencana bisnis? Berikut ini beberapa alasan:
1.
Rencana bisnis selalu mengandung informasi
keuangan –historis, sekarang maupun yang akan datang–.
2.
Rencana bisnis memberikan penjelasan
mengenai perusahaan dan pasarnya.
3.
Rencana bisnis memuat seluruh rencana dan
strategi perusahaan untuk memperoleh kesuksesan.
4.
Rencana bisnis memberitahukan kepada mitra
keuangan potensial tentang perusahaan.
Ringkasnya,
sebuah rencana bisnis mengandung semua yang dibutuhkan para investor dan
kreditor potensial untuk keputusan memberikan atau tidak memberikan investasi
atau pinjaman. Tanpa rencana bisnis, perusahaan tidak akan pernah
mendapatkannya. Berikut adalah ilustrasi betapa pentingnya perusahaan memiliki
rencana bisnis, di mana rencana bisnis yang dimiliki perusahaan akan
mencerminkan antisipasi tanggapan yang akan diberikan oleh perusahaan terhadap
konstelasi lingkungan bisnis yang senantiasa berubah. Pada era tahun 1980-an,
usaha Warung Telekomunikasi (Wartel) merupakan usaha dengan tingkat pertumbuhan
penjualan yang tinggi, serta memiliki keuntungan usaha yang menarik. Tetapi,
dengan meluasnya pemasangan jaringan
telepon rumah yang dilakukan oleh PT Telkom, serta dengan
semakin meningkatnya penggunaan telepon seluler (handphone), maka usaha Wartel
saat ini sudah tidak menarik lagi.
Demikian
juga dengan warung-warung tradisional di daerah perkotaan yang menjual barang
kebutuhan sehari-hari, semakin tertatih-tatih menghadapi persaingan keras dari
toko ritel modern, seperti Alfamart (jaringan toko ritel milik grup perusahaan Sampoerna),
Indomaret, Yomart (jaringan toko ritel milik kelompok usaha Yogya) – yang
semakin luas jaringannya terutama setelah pembukaan toko ritel modern tersebut
dapat dilakukan dengan cara waralaba
(franchising). Meluasnya jaringan toko
ritel modern, selain didorong oleh kekuatan modal, juga memiliki korelasi
positif dengan perubahan selera konsumen perkotaan dan daerah suburban yang
menuntut pelayanan lebih baik pada saat mereka berbelanja. Toko ritel modern
mampu memberikan kenyamanan suasana berbelanja yang lebih baik dibandingkan
dengan toko ritel tradisional karena
toko tersebut menjual lini produk yang lebih banyak, menggunakan pendingin
ruangan, pemajangan produk yang menarik, tingkat penerangan lampu
(illumination) yang baik, serta adanya kepastian harga jual.
Apakah
prediksi perkembangan lingkungan bisnis yang dituangkan dalam rencana bisnis
senantiasa sesuai dengan perubahan
lingkungan perusahaan yang terjadi sesungguhnya? Jawabannya tentu
saja tidak. Tetapi, sebagaimana pepatah bijaksana yang disampaikan oleh John
Maynard Keynes (Aczel, 1999), "It is better to be roughly right than
precisely wrong", seperti itu pulalah nilai rencana bisnis bagi sebuah
perusahaan.
Lalu
apa yang dimaksud dengan rencana bisnis
(business plan) itu sendiri? Beberapa pengertian tentang business plan
diungkapkan antara lain menurut:
1.
Hisrich
dan Peters (1995:113) yang mengatakan bahwa:
The
business plan is a written document prepared by the entrepreneur that describe
all the relevant external and internal elements involved in starting a new
venture;
2. Max Coulthard, Andrea Howell, dan
Geoff Clarke (1999:3):
Business
plan is a detailed study of the organization’s activities, which highlights
where the organization has been, where it is owe and where it might get to in
the future, and incorporates an action program to achieve these results.” (M.
Coulthard, A. Howell, G. Clarke).
3. Robbins dan Coulter (2003:252):
Rencana
bisnis merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan rencana perusahaan/pengusaha
untuk memanfaatkan peluang-peluang usaha (business opportunities) yang terdapat
di lingkungan eksternal perusahaan.
4. Michael Miller (2002) mendefinisikan
bahwa:
Rencana
bisnis merupakan arahan keberlangsungan aktivitas perusahaan, yang meliputi
deskripsi tujuan dan cara pencapaiannya.
5. Brian R. Ford dkk (2007)
mendefinisikan:
Business
plan adalah suatu dokumen yang dirancang untuk merencanakan jalannya perusahaan
dalam periode tertentu.
Oleh
karena business plan merupakan dokumen hibrid –bagian proyeksi pragmatis dan
bagian alat penjualan– maka isi dan cara mempresentasikannya harus selaras.
Informasi harus akurat dan punya optimistisme, serta penuh gairah. Meskipun
risiko bisnis juga harus disampaikan, tetapi tidak harus dikupas hingga
mendalam.
Ø Bagian A Pengenalan Bisnis, yang
terdiri dari :
-
Analisis Identifikasi Ide Bisnis
-
Analisis Pesaing
-
Analisis Inovasi
-
Analisis SWOT
-
Analisis Segmenting, Targeting dan
Positioning (STP)
-
Analisis Keunggulan Produk / Jasa
-
Analisis Pemasaran (4P)
-
Analisis Rancangan Produksi
-
Analisis Biaya Tenaga Kerja Langsung
-
Analisis Biaya Lain – Lain
-
Perhitungan Biaya Produksi (HPP)
-
Perhitungan Keuntungan Kotor (Omzet)
-
Perhitungan Biaya Operasional
-
Perhitungan Untuk Menutup Biaya Operasional
-
Perhitungan Kembali Modal per unit
-
Perhitungan Kembali Modal per unit
-
Perhitungan Kembali Modal dalam 3 bulan
Ø Bagian B Penyusunan Rencana Bisnis
(Bisnis Plan) yang terdiri dari uraian tentang:
-
Ringkasan Rencana Usaha
-
Produk Usaha
-
Kegiatan Utama
-
Sumber Daya Utama
-
Segmentasi dan Target Konsumen
-
Strategi Pemasaran (4P)
-
Rencana Keuangan.
Rencana
Bisnis pada umumnya terdiri dari tujuan bisnis, strategi yang digunakan untuk
mencapainya, masalah potensial (potensial problem) yang kira-kira akan dihadapi
dan cara mengatasinya, struktur organisasi
(termasuk jabatan dan tanggung jawab), dan modal yang diperlukan untuk
membiayai perusahaan serta bagaimana mempertahankannya agar berhasil
berproduksi di atas titik impas (break even point). Menarik tidaknya sebuah
Rencana Bisnis sangat tergantung kepada bagaimana cara menulis dan menyusunnya.
Seringkali kita memiliki ide bisnis yang brilian, namun kesulitan dalam
mengungkapkannya. Rencana Bisnis akan baik apabila mengikuti pedoman yang
berlaku dalam dunia bisnis, baik dari segi susunan maupun isi.
Terdapat
3 (tiga) bagian utama dari sebuah Rencana Bisnis, yakni :
1.
Konsep Bisnis; menjelaskan secara rinci
mengenai industri yang digeluti, struktur bisnis, produk dan jasa yang
ditawarkan dan bagaimana cara mensukseskan bisnis.
2.
Pasar (market); membahas dan menganalisa
konsumen potensial yaitu siapa dan dimana mereka berada, dan apa yang
menyebabkan mereka mau membeli, serta menjelaskan persaingan yang akan dihadapi
dan bagaimana kita memposisikan diri untuk memenangkannya.
3.
Rencana Keuangan; menjelaskan tentang
berbagai biaya – biaya, estimasi pendapatan
dan analisis break even.
Panjang
pendeknya sebuah Rencana Bisnis sangatlah tergantung fungsi Rencana Bisnis itu
sendiri. Biasanya Rencana Bisnis tebalnya antara 15 sampai 20 halaman. Namun
jika kita mengajukan sebuah bisnis baru atau bahkan industri baru yang beresiko
tinggi, maka kita akan memerlukan penjelasan lebih rinci untuk menyampaikannya,
bahkan mungkin sampai 100 halaman lebih. Demikian pula jika membutuhkan
investasi baru sebesar Ratusan bahkan Milyaran Rupiah, maka perlu menyampaikan penjelasan yang detail
untuk menyakinkan. Namun jika hanya
ingin menggunakan Rencana Bisnis tersebut untuk tujuan internal seperti untuk
mengatur bisnis , maka sebuah versi singkat sudah cukup memadai.
Terdapat
berbagai macam format penulisan Rencana Bisnis, meskipun informasi di dalamnya
mencakup hal-hal serupa. Komponen-komponen yang sebaiknya ada adalah:
1.
Ringkasan Eksekutif;
2.
Konsep Bisnis (Industri, struktur bisnis, cara berbisnis);
3.
Gambaran pasar
4.
Target Pasar
5.
Pesaing dan Kondisi Persaingan
6.
Organisasi & Manajemen
7.
Rencana Keuangan
8.
Lampiran
Panduan Menyusun Rencana
Bisnis
Setelah
mengenali bisnis yang diperlukan untuk memulai sebuah usaha. Kini, saatnya
membuat rencana usaha. Berikut adalah cara mudah dalam menyusun rencana usaha. Disebut
mudah karena isinya hanya tinggal memindahkan dari Bagian A (Pengenalan Bisnis).
Oleh karena itu semua komponen Pengenalan Produk (dari Praktek#1
hinggaPraktek#8) harus sudah benar.
A. Ringkasan Rencana Bisnis
Pada bagian ini kemukakan
secara cermat dan singkat tentang rencana bisnis yang diusulkan. Uraikan latar
belakang, yang berisi tentang proses mengidentifikasi peluang usaha termasuk
uraian tentang problem apa yang hendak diselesaikan dengan ide anda. Jelaskan
pula produk utama dan produk sampingan (bila ada), Untuk siapa produk tersebut
dihasilkan dan apakah value proposition (atau keunggulan) produk disbanding
pesaing atau produk – produk yang sudah ada. Strategi pemasaran apa yang
dilakukan, tim yang mengelola usaha dan juga rencana pengembangan usaha di masa
depan
B. Deskripsi Produk
Bagian ini berisi
penjelasan mengenai produk usaha yang akan ditawarkan yaitu: - Produk
(barang/jasa) yang akan ditawarkan kepada konsumen - Keunggulan/ keunikan
masing-masing produk - Perbandingan produk yang ditawarkan dengan produk
sejenis yang dijual oleh perusahaan lain - Jumlah produksi dari produk yang
akan ditawarkan - Untuk siapa produk tersebut dihasilkan.
C. Kegiatan Utama
Bagian ini berisi
penjelasan mengenai kegiatan-kegiatan utama apa saja akan dilakukan dalam
bisnis anda, serta siapa yang melakukan kegiatan tersebut. Informasi lain yang
akan sering menjadi perhatian utama adalah tim sebagai pelaksana tugas. Tim
yang ada akan menjadi acuan apakah secara organisasi layak, dan berkompeten
yang diperlukan untuk membuat produk/ jasa. Untuk memilai sebuah aktivitas
bisnis, formasi tim minimum terdiri atas personil di posisi kunci : Pegawai;
Struktur organisasi.
D. Sumber Daya Utama
Pada bagian ini berisi
penjelasan mengenai sumberdaya apa saja yang dibutuhkan dalam keseluruhan
proses usaha. Sumber daya yang dimaksud berupa alat, bahan, maupun tenaga kerja
yang dilibatkan dalam keseluruhan proses usaha.
E. Segmentasi & Target Pasar
Bagian ini berisi
penjelasan tentang segmen pasar yang dituju dan menentukan target pasar dari
produk/jasa yang anda tawarkan. Segmen pasar daapt didasarkan pada usia, jenis
kelamin, gaya hidup, perhatian pada hal – hal tertentu, daya beli, wilayah
geografis,jumlah keluarga dan lain - lain
F. Strategi Pemasaran
Bagian ini berisi
penjelasan mengenai cara memasarkan produk agar dapat diketahui oleh konsumen,
serta mampu menarik hati konsumen untuk membeli. Penjelasan didasarkan pada
strategi pada produk, harga (price) , distribusi (place) dan promosi yang
dilakukan. Strategi produk antara lain
dapat disebutkan kembali value proposition-nya, kemasan, varian, merek . Harga
misalnya strategi promosi harga, pembayaran tunai atau non tunai
(e-money); Distribusi secara online atau
offline ; Promosi penjualan yang dilakukan termasuk rancangan aktivitas
customer relation
G. Rencana Keuangan
Pada bagian ini uraikan tentang
efektivitas dan efisiensi biaya operasional, pertumbuhan dan kemampulabaan
bisnis serta laporan keuangan.
0 Comments:
Posting Komentar