Minggu, 26 Maret 2017

Kebudayaan


NAMA       : Nabila Subiyanto
UNIVERSITAS: Universitas Gunadarma
DOSEN      : Ahmad Nasher S.I.Kom., M.M.



Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Suatu kebudayaan merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial, yang penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya kepada generasi berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak (termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia).
Dengan demikian, setiap anggota masyarakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai kebudayaannya tersebut yang dapat tidak sama dengan anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh pengalaman dan proses belajar yang berbeda dan karena lingkungan-lingkungan yang mereka hadapi tidak selamanya sama.


  • Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan istilah Cultural-Determinism yaitu, segala sesuatu yang ada di masyarakat ditentukan oleh kebudayaan masyarakat itu sendiri.
  • Andreas Eppink berpendapat bahwa, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai dan norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, serta segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
  • Edward Burnett Tylor memberikan pendapat bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
  • Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi mengatakan bahwa kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
  • Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
  • Linton mengartikan budaya dengan: Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.
  • Kluckhohn dan Kelly berpendapat bahwa budaya adalah: Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.
Dari berbagai definisi, diperoleh pengertian tentang kebudayaan yaitu sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni. Bahasa dan budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh yang bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya yang menentukan perilaku komunikatif manusia.

Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam " di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hide mereka.

Unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

a. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
·      Alat-alat teknologi
·      Sistem ekonomi
·      Keluarga
·      Kekuasaan politik

b. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:

·      Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
·      Organisasi ekonomi
·      Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
·      Organisasi kekuatan (politik)

c. Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
·      Sistem religi yang meliputi:
-Sistem kepercayaan
-Sistem nilai dan pandangan hidup
-Komunikasi keagamaan
-Upacara keagamaan
·      Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi:
-Kekerabatan
-Asosiasi dan perkumpulan
-Sistem kenegaraan
-Sistem kesatuan hidup
-Perkumpulan
·      Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang:
-Flora dan fauna
-Waktu, ruang dan bilangan
-Tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia
·      Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk:
-Lisan
-Tulisan
·      Kesenian yang meliputi:
-Seni patung/pahat
-Relief
-Lukis dan gambar
-Rias
-Vokal
-Musik
-Bangunan
-Kesusastraan
-Drama
·      Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi:
-Berburu dan mengumpulkan makanan
-Bercocok tanam
-Peternakan
-Perikanan
-Perdagangan
·      Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi:
-Produksi, distribusi, transportasi
-Peralatan komunikasi
-Peralatan konsumsi dalam bentuk wadah
-Pakaian dan perhiasan
-Tempat berlindung dan perumahan
-Senjata

d. Kliucckhohn menyebutkan ada tujuh unsur kebudayaan, yaitu sistem mata pencaharian hidup; sistem peralatan dan teknologi; sistem organisasi kemasyarakatan; sistem pengetahuan; bahasa; kesenian; sistem religi dan upacara keagamaan.

Wujud Kebudayaan



  • Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak ; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam pikiran masyarakat. Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh tiap individu sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku individu tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai buddy.


  • Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari individu dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkrit, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.


  • Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan

Komponen Kebudayaan
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:

§  Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhiasan, senjata, dan sebagainya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang yang dipakai sehari-hari oleh anggota masyarakat.
§  Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:


  • Teknologi
  • Sistem mata pencaharian
  • Sistem kekerabatan dan organisasi sosial
  • Bahasa
  • Kesenian
  • Sistem Kepercayaan / Agama
  • Pernikahan
  • Sistem ilmu dan pengetahuan
Sifat Hakikat Kebudayaan
·      Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia. 
·   Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan. 
·      Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tingkah lakunya. 
·      Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.


Penetrasi Kebudayaan
Yaitu masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:
  •  Penetrasi damai (penetration pasifique)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.
Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli.Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.

  • Penetrasi kekerasan (penetration violante)

Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender.
  
Kebudayaan menurut wilayah

Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, hubungan dan saling keterkaitan kebudayaan-kebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi. Selain kemajuan teknologi dan informasi, hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, migrasi, dan agama.

  • Afrika

Beberapa kebudayaan di benua Afrika terbentuk melalui penjajahan Eropa, seperti kebudayaan Sub-Sahara. Sementara itu, wilayah Afrika Utara lebih banyak terpengaruh oleh kebudayaan Arab dan Islam.


  • Amerika

Kebudayaan di benua Amerika dipengaruhi oleh suku-suku Asli benua Amerika; orang-orang dari Afrika (terutama di Amerika Serikat), dan para imigran Eropa terutama Spanyol, Inggris, Perancis, Portugis, Jerman, dan Belanda.


  • Asia

Asia memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda satu sama lain, meskipun begitu, beberapa dari kebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang menonjol terhadap kebudayaan lain, seperti misalnya pengaruh kebudayaan Tiongkok kepada kebudayaan Jepang, Korea dan Vietnam . Dalam bidang agama, agama Budha dan Taoisme banyak memengaruhi kebudayaan di Asia Timur. Selain kedua Agama tersebut, norma dan nilai Agama Islam juga turut memengaruhi kebudayaan terutama di wilayah Asia Selatan dan Tenggara.


  • Australia

Kebanyakan budaya di Australia masa kini berakar dari kebudayaan Eropa dan Amerika. Kebudayaan Eropa dan Amerika tersebut kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan lingkungan benua Australia, serta diintegrasikan dengan kebudayaan penduduk asli benua Australia, Aborigin.


  • Eropa

Kebudayaan Eropa banyak terpengaruh oleh kebudayaan negara-negara yang pernah dijajahnya. Kebudayaan ini dikenal juga dengan sebutan "kebudayaan barat". Kebudayaan ini telah diserap oleh banyak kebudayaan, hal ini terbukti dengan banyaknya pengguna bahasa Inggris dan bahasa Eropa lainnya di seluruh dunia. Selain dipengaruhi oleh kebudayaan negara yang pernah dijajah, kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani kuno, Romawi kuno, dan agama Kristen, meskipun kepercayaan akan agama banyak mengalami kemunduran beberapa tahun ini.


KEBUDAYAAN INDONESIA

Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Budaya merupakan suatu kebiasaan yang mengandung nilai – nilai penting dan fundamental yang diwariskan dari generasi ke generasi. Warisan tersebut harus dijaga agar tidak luntur atauhilang sehingga dapat dipelajari dan dilestarikan oleh generasi berikutnya.

Budaya secara umum dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :


  • Budaya Nasional
Budaya Nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Selain itu, budaya nasional juga diartikan sebagai gabungan dari budaya daerah yang ada di Negara tersebut. Itu dimaksudkan budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan dareah lain di suatu Negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari Negara tersebut. Contohnya Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu Kebangsaan yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti oleh seluruh pemuda berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk menyatukan Indonesia dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam semboyan “Bhinneka tunggal ika”.
Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”.


  • Budaya Daerah
Budaya Daerah adalah suatu kebiasaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah tersebut. Budaya daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk – penduduk yang lain. Budaya daerah sendiri mulai terlihat berkembang di Indonesia pada zaman kerajaan – kerajaan terdahulu.

Wujud Kebudayaan Indonesia
§  Wujud Kebudayaan Nasional
Adapun wujud dari kebudayaan nasional Negara Indonesia, yaitu :
-Negara kesatuan
-Ekonomi nasional
-Hukum nasional
-Bahasa nasional
§  Wujud Kebudayaan Daerah
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut adalah wujud-wujud dari kebudayaan daerah, yaitu :
o  Rumah Adat
1. Provinsi DI Aceh

Rumah adat Aceh berbentuk panggung. Mempunyai 3 serambi yaitu Seuramue Keu ( Serambi depan ), Rumah Inong ( serambi tengah ) dan Seurarnoe Likot ( serambi belakang ). Selain itu, ada rumah berupa lumnbung padi yang dinamakan Krong Pade atau Berandang.
2. Provinsi Sumatra Utara

Rumah adat Sumatera Utara adalah Jahu Balon, sebuah rumah pertemuan keluarga besar. Berbentuk panggung dan ruang atas untuk tempat tinggal. Pada ruang ini tak ada kamar-kamar dan biasanya 8 keluarga tinggal bersama-sama. Tempat tidur lebih tinggi daripada dapur.
  3. Provinsi Sumatra Barat

Rumah adat untuk tempat tinggal di Sumatera Barat adalah Rumah Gadang. Rumah tersebut dapat dikenali dari tonjalan atapnya yang mencuat ke atas yang bermakna menjurus kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tonjolan itu dinamakan gojong yang banyaknya 4-7 buah.
  4. Provinsi Riau

Rumah adat di daerah Riau bernama Selaso Jatuh Kembar. Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat tidur. Rumah adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat .
  5. Provinsi Sumatra Selatan

Rumah adatnya adalah Rumah Limas.
  6. Province Jawa

Rumah adatnya adalah Joglo.
  7. Papua

Rumah adatnya adalah  Honai.
  8. Provinsi Sulawesi Selatan

Rumah adatnya adalah Tongkonan (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), Balla Lompoa (Makassar Gowa).
  9. Sulawesi Tenggara

Rumah adatnya adalah Istana buton.
 10. Sulawesi Utara

Rumah adatnya adalah Rumah Panggung.
 11. Kalimantan Tengah

Rumah adatnya adalah Rumah Betang.
 12. Provinsi Kalimantan Barat
Model rumah adat Kalimantan Barat berbentuk panggung. Bagian kolongnya tidak dipergunakan, karena tanahnya berawa-rawa. Pada kiri kanan rumah terdapat kamar-kamar dan ditengahnya merupakan ruang upacara dan pertenunan.
 13. Provinsi Kalimantan Selatan
Rumah adatnya adalah Rumah Bubungan Tinggi. Bagian depan rumah berfungsi sebagai teras yang dinamakan Pelataran. Rumah ini merupakan rumah panggung dan dibawahnya untuk menyimpan padi dan sebagainya.
 14. Provinsi Kalimantan Timur

Rumah adatnya adalah Rumah Lamin. Rumah itu berbentuk panggung setinggi 3 meter dan dihuni oleh 25 – 30 kepala keluarga. Halamnan rumah dihiasi oleh patung-patung Blontang, yang menggambarkan dewa-dewa sebagai penjaga rumah atau kampung.
 15.  Nusa Tenggara Timur
Rumah adatnya adalah Lopo.
 16.  Maluku
Rumah adatnya adalah Balieu (dari bahasa Portugis).

o  Tarian
Berikut adalah tarian-tarian yang ada di Indonesia, yaitu :
 4. Aceh: Saman, Seudati.
      5. Minangkabau: Tari Piring, Tari Payung, Tari Indang, Tari Randai, Tari Lilin
 6. Betawi: Yapong
12. Riau : ( Persembahan, Zapin, Rentak bulian, Serampang dua Belas )
13. Lampung : ( bedana, sembah, tayuhan, sigegh, labu kayu )
o  Lagu
Berikut ini adalah beberapa lagu-lagu di daerah Indoneia, yaitu :
dan lain-lain
o  Alat Musik
Berikut adalah beberapa alat musik yang ada di Indonesia, yaitu :
8. Serang Banten [pencak silat]
     Dan lain-lain
o  Patung
Berikut ini adalah beberapa patung yang ada di Indonesia, yaitu :
                  2. Bali: Garuda.
3. Irian Jaya: Asmat.
o  Pakaian
Berikut ini adalah beberapa pakaian daerah yang ada di Indonesia, yaitu :
1. Jawa: Batik.
2. Sumatra Utara: Ulos, Suri-suri, Gotong.
7. Kalimantan Selatan : Sasirangan
9. Bugis / Makassar : Baju Bodo dan Jas Tutup, Baju La'bu
                10. Papua Timur : Manawou
   11.  Papua Barat : Ewer
o  Makanan
Berikut ini adalah beberapa makanan daerah yang ada di Indonesia, yaitu :
3. Sumatera bagian Barat: Sate Padang, Rendang
4. Sumatera bagian Selatan: Pempek Palembang, Celimpungan, Laksan
5. Jakarta: Soto Betawi
6. Jogjakarta: Gudeg
7. Jawa Timur: Rawon, Pecel
8. Gorontalo: Binde Biluhuta
9. Sulawesi Utara: Bubur Manado(Tinutuan)
   10. Sulawesi Selatan: Coto Makassar, Pallubasa, Es pisang hijau

B.         Budaya Indonesia yang Hilang
Berikut ini adalah beberapa budaya Indonesia yang hilang, yaitu :
·      Lagu Rasa Sayang-sayange diklaim oleh Pemerintah Malaysia. Rasa Sayange atau Rasa Sayang-Sayange adalah lagu daerah yang berasal dari Maluku, Indonesia. Lagu ini merupakan lagu daerah yang selalu dinyanyikan secara turun-temurun sejak dahulu untuk mengungkapkan rasa sayang mereka terhadap lingkungan dan sosialisasi di antara masyarakat Maluku. Lagu ini digunakan oleh departemen Pariwisata Malaysia untuk mempromosikan kepariwisataan Malaysia, yang dirilis sekitar bulan Oktober 2007. Sementara Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor mengatakan bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu kepulauan Nusantara (Malay archipelago)[1], Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu bersikeras lagu “Rasa Sayange” adalah milik Indonesia karena ia merupakan lagu rakyat yang telah membudaya di provinsi Maluku sejak leluhur, sehingga klaim Malaysia itu adalah salah.
·      Desain Grafis Perak Asli Bali
Rasa terambilnya desain grafis perak asli Bali ini muncul ketika seorang warga bali yang menjaul hasil karyanya ke konsumen luar negeri. Namun tanpa diketahui, konsumen tersebut malah mematenkan hasil karya tersebut sebagai desain dari luar negeri, sehingga ketika warga Bali ini hendak mengekspor hasil karyanya ternyata dia harus beurusan dengan WTO karena dianggap telah melanggar Trade Related Intellectual Property Rights (TRIPs).
· Tari Reog Ponorogo dengan Tari Barongan Malaysia
Dikisahkan di dalam Asal Usul Reog Ponorogo telah terjadi pertempuran antara Raja Ponorogo dengan Singa Barong penjaga hutan Lodoyo. Pujangga Anom nama raja itu telah membangunkan dan membuat marah singa tersebut, karena mencuri 150 anak macan dari hutan Lodoyo. Anak-anak macan itu rencananya akan dia gunakan sebagai mas kawin pernikahannya dengan seorang puteri dari Raja Kadiri. Pertempuran antara Pujangga Anom dan singa penjaga hutan Lodoyo kemudian tak terelakkan. Kisah itu lalu menjadi legenda pada rakyat Ponorogo dan sekitarnya tentang keberanian dan ketabahan orang-orang Ponorogo dan diwujudkan dalam bentuk tarian Reog.
Dalam tarian Reog para penari bukan saja menampilkan gerakan-gerakan badan yang mempesona namun juga menyertakan suasana magis. Para penari dipercaya berada dalam keadaaan kesurupan meskipun yang sesungguhnya terjadi mereka mendahului tarian Reog dengan ritual puasa dan semedi. Adegan ketika seorang penari memanggul topeng besar berupa kepala singa yang di atasnya dihiasai dengan bulu merak adalah salah satu contoh kuatnya aroma magis tersebut.
Barongan Malaysia tidak seperti itu dan itulah yang membedakan tarian itu dengan Reog dari Ponorogo. Mungkin tema tariannya agak mirip meskipun harus dikatakan antara keduanya terdapat perberbedaan yang jauh. Namun andai pun dianggap mirip, hal itu hanya terletak pada temanya yang mengusung tema singa atau macan. Tema semacam itu juga bisa dijumpai dalam tarian Sisingaan dari Kuningan Jawa Barat dan Barongsai tarian khas Cina. Dan jika dilihat dari filosofinya, Barongan Malaysia cenderung bernuansa keagaamaan (penyebaran Islam) sementara filosofi Reog adalah keberanian dan ketabahan.
·      Tempe yang diklaim oleh WN Jepang
Tercatat ada 19 paten tentang tempe, di mana 13 buah paten adalah milik AS, yaitu: 8 paten dimiliki oleh Z-L Limited Partnership; 2 paten oleh Gyorgy mengenai minyak tempe; 2 paten oleh Pfaff mengenai alat inkubator dan cara membuat bahan makanan; dan 1 paten oleh Yueh mengenai pembuatan makanan ringan dengan campuran tempe. Sedangkan 6 buah milik Jepang adalah 4 paten mengenai pembuatan tempe; 1 paten mengenai antioksidan; dan 1 paten mengenai kosmetik menggunakan bahan tempe yang diisolasi. Paten lain untuk Jepang, disebut Tempeh, temuan Nishi dan Inoue (Riken Vitamin Co. Ltd) diberikan pada 10 Juli 1986. Tempe tersebut terbuat dari limbah susu kedelai dicampur tepung kedele, tepung terigu, tepung beras, tepung jagung, dekstrin, Na-kaseinat dan putih telur.

Kesimpulan :
Kesimpulannya adalah kita selaku bangsa Indonesia semestinya mengerti betapa pentingnya suatu kebudayaan. Tidak hanya sekedar memahami, namun mulai dari saat ini berusalah untuk tetap melestarikan kebudayaan-kebudayaan yang kita miliki, dan tak lupa tanamkan rasa nasionalisme dalam diri kita sendiri. Apa yang telah kita alami bahwa bangsa-bangsa lain sudah melakukan percobaan untuk merebut bahkan mengklain kebudayaan milik Indonesia karena kurangnya kepedulian kita dalam melestarikan budaya. Sangat disayangkan terlebih bila bangsa Indonesia tidak berbuat apa-apa untuk mempertahankan kebudayaan tersebut.
Sebenarnya melestarika budaya bangsa sendiri bukan lah hal yang sulit apabila seluruh rakyat Indonesia bahu-membahu untuk berkontribusi dalam melestarikan kebudayaan Indonesia yang begitu kaya dan beragam tersebar dalam 33 provinsi. Hal ini dapat dimulai dengan melestarikan kebudayaan dari daerah asal dan daerah tempat tinggal kita sendiri, kemudian dilanjutkan dengan kebudayaan daerah-daerah lain dengan begitu maka tidak mungkin kebudayaan Indonesia dapat terjaga dengan baik.

Sumber :

0 Comments:

Posting Komentar

 

Subiyanto, Nabila. Template by Ipietoon Cute Blog Design